Rabu, 23 Maret 2016

Glukosa Rindu 
--------------------
Pada keheningan senja
Namamu tak pernah lengang
Menyusuri urat urat darahku
Hinga saatnya terhenti
Mati
Girah
-------
Tuhan di matamu
Tuhan dalam lubuk hatiku
Tak mampu kulukiskan
Harap


Tuhan
Tukasku mengerucut
Menghela nafas dalam
Gamang mengambang
Dalam harap yang tak kunjung datang
Ironis









karena waktu tak mengenal rasa
lipatan rindu belum sempat terurai
kita di paksa menyudahinya
Hanya Mimpi

Jalan merindu tepian sepi,

jerami berkubang sengkarut kata,

ujung jalan hanya bernama mimpi
Rembulan bercermin



Di tepian telaga
Rembulan bersolek
Menyibak noktah awan
Mengukir tubir tebing curam
Bayang silhuet bergulir…………getir

Sembari mengeja bait bait sunyi
Sebatang kayu kering  kulempar
pada wajah rembulan yang bercermin diatas air telaga
Ku ciptakan ombak ombak kecil
Sekedar memecahkan suasana hening

Aku yang duduk di ruang malammu
Semakin tenggelam dalam gumam
Berkubang dalam kisah usang
Yang seharusnya hanya menjadi sebuah catatan

Diantara daun daun kering
Wajah rembulan kian memucat
Gemerisik langkahku mengayun
Aku kembali dan tak butuh kau lagi

Btm- 17 – Maret - 2016



Sabtu, 23 Januari 2016

Hari ini

Aku menatap kegelisahan
Wajah langit muram
Ku telan segala kecewa